Mengenai kesejahteraan
yang masih sangat rendah dikalangan nahdliyyin masih disebabkan oleh karakter
NU yang masih belum bisa berbaris dalam berorganisasi. Pemahaman organisasi
yang masih sangat minim dikalangan pengurus NU diwilayah ranting yang sering kali
membuat instruksi kaderisasi masih belum bisa sejalan lurus dan satu frame
secara utuh. Kecenderungan kiyai NU yang lebih suka mengurusi masalah yang
sebenarnya tidak berdampak besar dalam masyarakat. Seperti perbedaan fikih
dalam beribadah, syiahisasi dan kristenisasi lebih sering dibahas daripada
permasalahan kesejahteraan umat. Bisa dilihat lembaga-lembaga kemasyaraktan NU
banyak yang tidak berjalan maksimal atau bahkan tidak berjalan sama sekali.
Seperti seorang sastrawan yang mengatakan bahwa ide itu hidup. Mereka memiliki kaki kaki yang membawa mereka berjalan-jalan. Menghampiri otak-otak manusia yang kerap mau berfikir. Ketika ide tidak diikat maka dia akan kembali berjalan mencari otak-otak yang lebih layak memiliki. Malam dan warung kopi kerap kali dijadikan oleh beberapa kalangan untuk mencari sebuah inspirasi. Warung kopi adalah tempat yang paling asik dalam mencari ide dan meluapkan ide-ide yang sudah mampir di otak kita. Saling berbagi dan melepaskan segala hal yang saat itu tertahan. Tertahan menjadi gumpalan-gumpalan yang yang menjadi masalah. baca juga : https://rausanku.blogspot.com/2018/06/pribadi-yang-amnesia.html Sebuah topik pembicaraan yang susah untuk dikeluarkan akan lebih mudah diucapkan selepas seduhan kopi. Menyelesaikan permasalahan-permasalahan kelompok dengan membicarakannya di atas meja warung kopi dan seduhan aliran kopi. Selamat menangkap ide dan menyelesaikan masalah-masalahmu di setia...
Komentar
Posting Komentar
081249285161