Berawal dari sebuah
pertanyaan sisa-sisa diskusi islam nusantara di pra PKD kemarin. Menurut
statment salah satu peserta PKD bahwa islam nusantara yang dijadikan patron
oleh PBNU sejak muktamar 2015 di jombang kemarin tidak bisa membawa perubahan
sosial hingga saat ini 2017. Bahkan diawal munculnya gagasan islam nusantara
ini malah sempat menimbulkan kegaduhan baru. Dirasa ilsam nusantara malah
semakin menambah sekat-sekat golongan dalam islam. Menurut mas anshori (dosen IAIN Jember) gagasan
islam nusantara sebenarnya sama dengan islam rahmatan lil alamin yang diusung
oleh PBNU dimasa kepemimpinan KH Hasyim Muzadi. Sebuah konsep pemahaman ajaran
islam yang dikontekstualkan dengan nilai-nilai sosial masyarakat indonesia
sehingga kehadiran islam bisa membawa sebuah kedamaian dan ketentraman bagi
masyarakat indonesia secara menyeluruh tanpa membedakan suku, ras dan agama.
Seperti seorang sastrawan yang mengatakan bahwa ide itu hidup. Mereka memiliki kaki kaki yang membawa mereka berjalan-jalan. Menghampiri otak-otak manusia yang kerap mau berfikir. Ketika ide tidak diikat maka dia akan kembali berjalan mencari otak-otak yang lebih layak memiliki. Malam dan warung kopi kerap kali dijadikan oleh beberapa kalangan untuk mencari sebuah inspirasi. Warung kopi adalah tempat yang paling asik dalam mencari ide dan meluapkan ide-ide yang sudah mampir di otak kita. Saling berbagi dan melepaskan segala hal yang saat itu tertahan. Tertahan menjadi gumpalan-gumpalan yang yang menjadi masalah. baca juga : https://rausanku.blogspot.com/2018/06/pribadi-yang-amnesia.html Sebuah topik pembicaraan yang susah untuk dikeluarkan akan lebih mudah diucapkan selepas seduhan kopi. Menyelesaikan permasalahan-permasalahan kelompok dengan membicarakannya di atas meja warung kopi dan seduhan aliran kopi. Selamat menangkap ide dan menyelesaikan masalah-masalahmu di setia...
Komentar
Posting Komentar
081249285161