Langsung ke konten utama

MENCINTAI INDONESIA MELALUI AJARAN ISLAM



MENCINTAI INDONESIA MELALUI AJARAN ISLAM
Oleh : Ahmad Rausan Fikri

Dalam islam, beragama dan bernegara adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Dewasa ini sering kita temui golongan yang memisah-misahkan beragama dan bernegara. Ada beberapa golongan yang mendominasikan dirinya sebagai penganut agama tertentu dan ada sebagian golongan yang mendominasikan dirinya sebagai warga negara tertentu. Padahal setiap manusia pasti menuhankan sesuatu dan pasti dia menempati sebuah ruang yang dimana itu adalah suatu wilayah atau negara. Sehingga secara harfiah ,tidak ada satu manusia pun yang itu tidak menganut ajaran agama atau tidak berwarga negara. Dalam kata lain setiap manusia pasti beragama dan pasti bernegara. Sehingga menjadi sebuah kewajiban setiap manusia untuk taat menjalankan ritual agama dan mencintai negara yang dia tinggali.
Namun bagaimana persisnya kita melakukan kedua hal tersebut dalam waktu yang bersamaan. Untuk mencari cara agar kita bisa dengan mudah menjadi penganut agama yang taat sekaligus menjadi warga negara yang bangga akan negaranya, selayaknya kita mencoba mengenanali diri kita dari kedua aspek yaitu agama islam dan negara indonesia.
Dalam sebuah hadits dijelaskan ketika kita mencintai tanah air itu menjadi sebagian dari iman kita. Jadi ketika kita mencintai negara kita, berati kita sedang dalam keadaan beribadah. Begitu juga sebaliknya ketika kita tidak mencintai negara kita maka kita sedang dalam keadaan bermaksiat. Maka dari itu membela negara adalah suatu kewajiban dalam beragama. Bagaimana kita memperlakukan negara sebenarnya sudah diatur dalam agama islam. Dalam ajaran islam banyak perintah atau anjuran dalam mejadi warga yang baik. Seperti sebuah anjuran dalam bagaimana kita bersikap kepada pemimpin, bagaimana sikap kita dengan pemimpin yang dhalim dan bagaimana sikap kita dengan pemimpin yang adil.
Menjadi seorang muslim maka secara otomatis dia harus menjadi seorang warga negara yang baik. Karena dalam islam diajarkan sifat nasionalisme yang kuat yang mengajak untuk membangun negara sesuai dengan ajaran nabi. Bahwa nasionalisme tidak bertentangan dengan ajaran islam bahkan merupakan ajaran dari islam itu sendiri. Maka kita bisa belajar menjadi warga negara yang baik dengan belajar islam itu sendiri. Menjadi muslim yang baik maka kita mencoba menjadi warga negara yang baik.
Namun sangat disayangkan ketika melihat para pemuda indonesia yang sudah mulai menjauhi nilai-nilai agama. Sehingga bagi saya ini adalah merupakan kemunduran dalam membangun negara itu sendiri. Sebuah nilai-nilai yang tidak dibenarkan dalam islam mulai masuk ke pemikiran para pemuda indonesia. Bahkan mereka cenderung meremehkan ajaran dan ritual ibadah yang sudah jelas di ajarkan dan diwajibkan oleh agama islam. Karena tidak ada yang namanya nasionalisme tanpa agama. Sebuah karakter dasar sangat dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan yang selalu dikerjakan oleh manusia. Ketika mereka terbiasa melakukan hal yang buruk dan bertentangan dengan ajaran agamanya, maka secara otomatis dia akan dengan mudah dalam melakukan hal-hal yang itu melanggar aturan negaranya. Tidak heran jika dewasa ini banyak kita temui para pemimpin bangsa yang korup dan tidak mementingkan kesejahteraan rakyatnya. Kebiasaan manusia dalam meninggalkan kewajibannya akan menjadi sebuah karakter atau kebiasaan yang akan selalu dia bawa kemanapun dia pergi baik permasalahan agama maupun negara.
Maka dari itu selayaknya kita yang menjadi pemuda penerus bangsa berjuang dan sitiqomah agar tetap berjalan pada aturan agama yang akan membawa kita berjalan diaturan negara. Mulai dari kewajiban-kewajiban kecil menuju hal-hal yang bersiafat kewaiban kolektif seperti memperjuangkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

REFERENSI:
Islam Dan Nasionalisme Oleh: HOS Tjokroaminoto

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dalam aliran kopi

Seperti seorang sastrawan yang mengatakan bahwa ide itu hidup. Mereka memiliki kaki kaki yang membawa mereka berjalan-jalan. Menghampiri otak-otak manusia yang kerap mau berfikir. Ketika ide tidak diikat maka dia akan kembali berjalan mencari otak-otak yang lebih layak memiliki. Malam dan warung kopi kerap kali dijadikan oleh beberapa kalangan untuk mencari sebuah inspirasi. Warung kopi adalah tempat yang paling asik dalam mencari ide dan meluapkan ide-ide yang sudah mampir di otak kita. Saling berbagi dan melepaskan segala hal yang saat itu tertahan. Tertahan menjadi gumpalan-gumpalan yang yang menjadi masalah. baca juga : https://rausanku.blogspot.com/2018/06/pribadi-yang-amnesia.html Sebuah topik pembicaraan yang susah untuk dikeluarkan akan lebih mudah diucapkan selepas seduhan kopi. Menyelesaikan permasalahan-permasalahan kelompok dengan membicarakannya di atas meja warung kopi dan seduhan aliran kopi. Selamat menangkap ide dan menyelesaikan masalah-masalahmu di setia...

Fakultas teknik unej

Fakultas Teknik Universitas Jember Fakultas Teknik Universitas Jember adalah fakultas yang mengunakan ilmu alam untuk membuat alat / menciptakan suatu alat untuk mempermudah manusia. Kampus Fakultas Teknik berbeda tempat dengan Fakultas lainnya  , melainkan di Kec. Patrang. Fakultas Teknik Universitas Jember memiliki beberapa Program Studi diantaranya : Program Studi Teknik Mesin  ( S 1 ) Program Studi Teknik Elektro  ( S 1 ) Program Studi Teknik Sipil  ( S 1 ) Program Studi Teknik Mesin  ( D 3 ) Program Studi Teknik Elektro  ( D 3 ) Program Studi Teknik Sipil  ( D 3 ) Fasilitas Fakultas Teknik   Ruang Kelas Ber-AC Free Hostpot Area Perpustakaan Mini Area Diskusi Bersama  Mushola Kantin Dan Fasilitas Pendukung lainnya Pembelajaran di Fakultas Teknik Fakultas Teknik mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan dengan pengetahuan alam untuk menciptakan alat untuk membantu manusia. Selain itu juga memb...

SERUAN PERDAMAIAN

sumber : rdk.fidkom.uinjkt.ac.id Perdamaian ramai dalam seruan sesegera selepas proklamasi dikumandangkan aku yang hanya rakyat jelata selalu mencari mencari cari arti hingga tidak memikirkan mati mencari arti perdamaian yang mereka sepakati hingga aku kini sudah mau mati, dan tak lagi aku menikmati….. iya, hanya menikmati damai dalam mimpi                                  Perdamaian ramai dalam seruan                 Selepas pidato presiden dikumandangkan dalam pelantikan     ini ilusi !!!                 dan aku bersumpah ini adalah ilusi     karena damaiku hanya dalam mimpi     dan kini aku telah mati     tanpa berhenti membayangkan arti   ...