Dalam masalah kaderisasi di NU, NU masih lebih suka mengangkat putra kiyai NU daripada aktivis nahdliyyin yang mempunyai kompetensi. Hal itu membuat NU tidak jauh berbeda dengan nepotisme yang ada dalam area institusi-intitusi di Indonesia baik negeri maupun swasta. Kurangnya apresiasi NU untuk putra putri nya yang berprestasi membuat beberapa kader NU yang menolak untuk mengabdi di NU. Mas anshori menyampaikan bahwa kurangnya budaya menulis dalam kader nahdliyyin ini sangat disayangkan oleh KH Muchit Muzadi. Terlihat bahwa hanya beberapa saja kader nahdliyyin yang menulis buku khususnya yang membahas NU dan ulama NU. Padahal banyak penulis luar negeri seperti greg vally dan greg barton yang menulis buku menegenai gus dur atau KH Muchit Muzadi yang notabenya merek bukan orang NU. Menurut KH Muchit Muzadi tulisan tentang NU yang ditulis oleh penulis non NU hanya dengan kacamata metodologi penelitian akan memiliki rasa yang berbeda dengan yang ditulis oleh penulis NU yang menegenal ...
Sebuah blog yang digunakan untuk mengapresiasikan dendam dalam menjadi penulis. "Jangan sampai kita menjadi umat yang amnesia, melupakan segala sejarah yang menyangkut identitas kita"