Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2020

Optimalisasi peran sarjana muda dalam proses peralihan masyarakat konvensional menuju masyarakat digital dalam menghadapi MEA.

             Oleh : Ahmad Rausan Fikri MEA atau singkatan dari masyarakat ekonomi asean sudah diberlakukan sejak desember 2015 lalu. Pemberlakuan MEA membuat terjadinya tiga hal yaitu 1. Aliran bebas barang/jasa 2. Aliran bebas investasi 3. Aliran bebas tenaga kerja terampil dan provesional. Namun, ironis ketika Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa jumlah sarjana pengganguran meningkat di tiga tahun terakhir secara terus menerus. Pada tahun 2014 sarjana yang menganggur sebanyak 398.298 pada tahun 2015 meningkat menjadi 565.402 dan pada tahun 2016 meningkat lagi menjadi 695.304. Hal ini menjadi sebuah permasalahan serius yang harus segera dicarikan solusinya bersama.Mengingat masyarakat ekonomi asean sudah diberlakukan.Secara umum MEA memiliki tujuan untuk membentuk komunitas ekonomi tingkat regional antara sesama negara anggota ASEAN sebagai suatau integrasi ekonomi kawasan ASEAN yang stabil, makmur dan memiliki tingkat daya saing yang tinggi sert...

STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN KOMODITI PETANI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SIG (SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS)

Oleh :  Ahmad Rausan Fikri Pendahuluan Indonesia merupakan negara agraria dengan pertanian sebagai mata pencaharian utama mayoritas masyarakat Indonesia. Hal demikian berarti bahwa pertanian menjadi sektor utama yang menopang perekonomian nasional. Pertanian dalam arti luas terdiri dari lima sektor, yaitu tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan. Sektor pertanian merupakan komoditi yang sangat penting bagi keberlanjutan kehidupan umat manusia karena hasil pertanian menjadi sumber kebutuhan primer manusia. Namun demikian penyerapan tenaga di sektor pertanian selalu mengalami penurunan di setiap tahunnya. Selama periode 2004-2014 penyerapan tenaga kerja sektor pertanian dalam arti luas secara konsisten terus mengalami penurunan, yaitu dari 44,51 % menjadi 34,28 % (BPS, 2015). Hal tersebut mengakibatkan penurunan hasil pertanian di Indonesia mengalami penurunan bisa dilihat dari pangsa ekspor komoditi pertanian yang semakin lama semakin menunjukkan angka pen...