Langsung ke konten utama

Indonesia dalam Corona dan melihat ulang kritik JOKER

Selamat berjumpa lagi para pembaca blog rausanku. Kembalinya penulis dengan tulisan baru ini mungkin akan sedikit basi dan telat secara bersamaan. Namun bagian penting dalam membaca, yaitu mendapatkan wawasan dan ilham setelah adanya renungan akan penulis pastikan tetap terpaut dalam beberapa paragraf ini ke depan. Ada dua fokus bahasan yang akan saya uraikan ke depan dengan hubungan yang perlu diperhatikan oleh pembaca. Pertama adalah pesan yang saya tangkap setelah tadi sore menonton masterpiece dari sutradara Todd Phillips yaitu film JOKER yang mengisahkan perjalanan hidup seorang Arthur fleck hingga memutuskan dirinya untuk menjadi seorang Joker yang diperankan oleh Joaquin Phoenix. Tentunya sebagian besar pembaca sudah tau akan informasi demikian. Bahasan kedua adalah bagaimana masyarakat Indonesia dalam merespon adanya ujian kemanusian wabah pandemi covid 19 atau yang biasa dikenal dengan corona. Lantas penulis memilih sebuah tatanan sosial dan solidaritas kemanusian sebagai penghubung dari dua fokus bahasan di atas.
Okay, kita mulai dengan sedikit mengingat sebuah film berjudul JOKER yang ramai dengan kontroversinya, perasaan tidak tenang yang didapat penonton setelah dipaksa untuk ikut merasakan pilunya si Arthur, hingga merasakan bahwa sebuah pembunuhan adalah sebuah hal yang wajar. Mari kita ulas beberapa pesan yang penulis dapatkan dari biografi supervillain DC ini. 1) Orang jahat lahir dari perlakuan yang tidak adil. Arthur seringkali mendapatkan perlakuan yang tidak baik oleh orang-orang disekitarnya hanya karena dia terlihat sedikit tidak normal. Grey, tokoh yang juga sering dihina karena bentuk fisiknya yang tidak normal, hanya dia yang bersikap baik padanya. Pekerjaannya sebagai seorang badut membuatnya dianggap rendah oleh banyak orang, di sini profesi jelas menjadi tolak ukur kehormatan seseorang. Pembullyan sering terjadi disekitar kita hanya karena sebuah alasan yang tidak masuk akal.

baca juga :

2) Politisi/ Tokoh masyarakat salah kaprah. Sebuah kasus pembunuhan tiga orang kaya yang merupakan pembunuhan pertamakali yang dilakukan oleh Arthur atas ketidak berdayannya dalam menghadapi ketidak adilan. Kejadian itu memicu seorang politisi Thomas Wayne (Ayah BatMan) mengeluarkan sebuah pernyataan bahwa “Kasus Pembunuhan tiga pemuda sukses ini mungkin dilakukan oleh warga Gotham yang iri dengan keberhasilan mereka, kelompok yang belum mencapai apa-apa mencoba memburu kita yang sudah mencapai kesuksesan. Mereka yang belum mencapai apa-apa seolah badut yang mengancam kita dengan menutupi identitasnya” sebuah pernyataan politisi yang cukup gamblang menjelaskan akan adanya kelas sosial. 3) Ketidak pedulian individu dengan individu lainnya hanya karena persoalan uang dan posisi pekerjaan. Bagi yang sudah menonton film Joker ini akan menyadari bahwa orang-orang yang hidup disekitar Arthur seringkali disosokkan sebagai orang yang berusaha untuk membuat dirinya bertahan dalam posisi pekerjaannya tanpa memperdulikan tugas dia sebagai pekerja itu, Gandall teman Arthur yang sama bekerja di HAHA’s menjebak Arthur dengan memberinya senjata api, ibu-ibu psikiater Arthur di yayasan Sosial yang hanya menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang sama tanpa peduli apa yang disampaikan Arthur, Mas-mas penjaga arsip Arkham State Hospital yang tidak peduli dengan apa yang dialami Arthur, Murray di pembawa Acara Talkshow yang sering mengolok-olok tamunya hanya untuk rating acaranya. Mereka menjadi sebuah contoh dari orang-orang yang hanya memperdulikan kelangsungan karir/ hidup mereka tanpa memperdulikan orang-orang di sekitarnya.
4) Sebuah sistem tatanan masyarakat yang sudah terlampau kacau dengan segala macam asumsi masyarakat yang sudah dianggap sebagai patokan kebenaran. Gotham menjadi gambaan sebuah kota dengan berbagai macam persoalannya. Merebahnya sampah sekitar kota, ketimpangan sosial, kejahatan dan kemarahan akibat adanya sistem yang membentuk demikian. Seperti halnya Arthur fleck yang menjadi JOKER karena adanya sistem yang memaksa dia melakukan hal-hal kejam dan memilih menjadi seorang JOKER pembunuh yang kejam.
Paling tidak dari banyak pesan yang ada dalam film JOKER ada empat yang coba penulis uraikan dan penulis ingatkan kembali kepada pembaca yang pernah menonton film ini. Lantas bagaimana hubungannya dengan apa yang terjadi di Indonesia saat adanya wabah Corona. Teman-teman pembaca bisa coba kaitkan sendiri mulai dari adanya 1) Penolakan atas tenaga medis yang tinggal di indekost (https://www.liputan6.com/news/read/4210702/dokter-dan-perawat-rs-persahabatan-diusir-dari-kos-di-tengah-pandemi-covid-19) manusia bodoh selalu menemukan alasan untuk membully, mengucilkan, mendiskriminasi manusia lainnya. Bahkan penyakit, wabah, covid19 bisa mereka jadikan alasan, ah entahlah. 2) Pernyataan kontroversial dari juru bicara covid19 yang menyebutkan perbedaan kelas atara si miskin dan si kaya dalam hal penularan wabah covid19 serta adanya Ketua RT yang menolak jenazah korban Covid19 (https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-4972537/penolak-jenazah-perawat-positif-corona-di-semarang-meminta-maaf) 3) Habisnya stok masker dan handsanitizer dikarenakan pembelian yang tidak wajar oleh mereka yang punya uang berlebih (https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200302163907-92-479821/warga-berburu-hand-sanitizer-dan-masker-karena-virus-corona)

baca juga :
https://rausanku.blogspot.com/2017/06/hidup-dalam-aliran-kopi.html

Apa yang bisa penulis sampaikan adalah bahwa manusia mudah lupa dalam mengambil sebuah pelajaran, Sigmund Freud menyatakan bahwa lupa adalah sebuah tindakan represi. Mekanisme pertahanan psikologis manusia berusaha untuk mengarahkan hasrat dan dorongannya kepada sebanyak mungkin kesenangan dan sesedikit mungkin rasa sakit. Namun ternyata manusia lebih sering melupakan pelajaran daripada mencoba melupakan rasa saikitnya. Dari adanya kasus corona ini membuat kita bisa mengetahui bahwa kondisi beberapa kota di Indonesia tidak jauh berbeda dengan Kota Gotham pada tahun 1980an. Ternyata Indonesia layak masuk komik superhero hehe.




NB: JOKER adalah sebuah simbol perlawanan, menimbulkan kekacauan diperlukan untuk menata ulang tatanan yang tidak tepat sedari dasarnya.
Panjang umur perlawanan,
Panjang umur hal-hal baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dalam aliran kopi

Seperti seorang sastrawan yang mengatakan bahwa ide itu hidup. Mereka memiliki kaki kaki yang membawa mereka berjalan-jalan. Menghampiri otak-otak manusia yang kerap mau berfikir. Ketika ide tidak diikat maka dia akan kembali berjalan mencari otak-otak yang lebih layak memiliki. Malam dan warung kopi kerap kali dijadikan oleh beberapa kalangan untuk mencari sebuah inspirasi. Warung kopi adalah tempat yang paling asik dalam mencari ide dan meluapkan ide-ide yang sudah mampir di otak kita. Saling berbagi dan melepaskan segala hal yang saat itu tertahan. Tertahan menjadi gumpalan-gumpalan yang yang menjadi masalah. baca juga : https://rausanku.blogspot.com/2018/06/pribadi-yang-amnesia.html Sebuah topik pembicaraan yang susah untuk dikeluarkan akan lebih mudah diucapkan selepas seduhan kopi. Menyelesaikan permasalahan-permasalahan kelompok dengan membicarakannya di atas meja warung kopi dan seduhan aliran kopi. Selamat menangkap ide dan menyelesaikan masalah-masalahmu di setia...

SERUAN PERDAMAIAN

sumber : rdk.fidkom.uinjkt.ac.id Perdamaian ramai dalam seruan sesegera selepas proklamasi dikumandangkan aku yang hanya rakyat jelata selalu mencari mencari cari arti hingga tidak memikirkan mati mencari arti perdamaian yang mereka sepakati hingga aku kini sudah mau mati, dan tak lagi aku menikmati….. iya, hanya menikmati damai dalam mimpi                                  Perdamaian ramai dalam seruan                 Selepas pidato presiden dikumandangkan dalam pelantikan     ini ilusi !!!                 dan aku bersumpah ini adalah ilusi     karena damaiku hanya dalam mimpi     dan kini aku telah mati     tanpa berhenti membayangkan arti   ...

Pribadi yang Amnesia

Assalamu'alaikum warohmatullahi wa barokatuh. selamat malam para pembaca semoga kalian tetap pada lindungan tuhan yang maha Esa. Semoga Indonesia akan terus konsisten dalam menjaga konsep kenegaraan dan berkomitmen penuh dalam meningkatkan perwujudan sebagai masyarakat yang madani. Menjadi pusat diskursus konsep kenegaraan yang damai dan sejahtera. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi Muhammad Saw. Dengan amalan-amalan Sunnah dan teladan yang terus bertebaran dalam amaliyah umat manusia. Pembaca yang bersemangat, penulis mencoba mengajak pembaca berada pada ruang pembicaraan terkait perdebatan besar umat Islam di Indonesia akhir-akhir ini yang membawa kegaduhan nasional. Tidak bisa ditampik lagi bahwa Islam menjadi agama terbesar di Indonesia, sehingga perdebatan antar umat Islam bukan hanya akan memberikan dampak kepada umat Islam saja melainkan kepada masyarakat seluruh Indonesia. Lantas sangat perlu kita fahami sebagai masyarakat muslim Indonesia bagaiman...