Pada mulanya dia adalah anak kecil yang terkenal lugu dan pendiam. Terkenal sedikit cerdas namun hanya dalam sekala kelas anak desa. Dikatakan cerdas hanya karena bersanding dengan anak-anak satu desa. Seperti ungkapan pepatah "Semuanya itu relatif" sehingga orang bisa dikatakan cerdas hanya jika dilingkungannya dia orang yang paling tidak bodoh. Anak itu memang benar Tumbuh besar dalam lingkungan yang agamis dan sedikit purba. Dibesarkan oleh keluarga yang berekonomi menengah ke bawah. Dengan latar belakang pendidikan orang tua yang ibu pesantren dan ayah anak kuliahan belum tuntas. Tuhan tidak akan merubah nasib kita kalau tidak kita sendiri yang akan merubahnya. Dari paragraf pertama diatas aku hanya menceritakan sebagian dari cerita anak desa saja. Cerita satu pargraf itu bukanlah sebuah takdir yang tidak bisa dirubah. Oh maaf, salah. Lebih tepatnya cerita itu bukan lah cerita yang akan datar dan bisa kita tebak akhir ceritanya. Seperti sang anak kemudian melanjutkan se...
Sebuah blog yang digunakan untuk mengapresiasikan dendam dalam menjadi penulis. "Jangan sampai kita menjadi umat yang amnesia, melupakan segala sejarah yang menyangkut identitas kita"